Minggu, 23 Agustus 2015

SEMOGA KAU MENGERTI

Ribuan detik telah terlewati
Namun sikapmu tak jua berubah
Kau masih saja bermain dengan
egomu

Tanpa kau pedulikan kesakitanku
Kau keterlaluan sayang...
Disaat Aku masih sayang kau
menghilang

Dan kau kembali datang
Disaat rasaku mulai melayang
Ku tak pernah membencimu
sayang...

Yang ku benci hanyalah sikapmu
Yang bak bunglon
Kasihanilah hatiku sayang...
Yang rela terluka karena irisan
tanganmu

Walau ia tak meneteskan darah
Namun pedihnya luar biasa
Kini hatiku bak piatu
Yang merengek dan menangis sedih
Namun Aku harus kuat
Agar hatiku tetap semangat
Meski pedih menyengat
Karena Aku masih punya Tuhan
Yang selalu ada dan tak pernah
meninggalkan

Hongga nafas meninggalkan badan
Semoga kelak kau kan mengerti
sayang
Betapa sedih dan pedihnya
terbuang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar