Kamis, 06 Agustus 2015

Kelingking Persahabatan – oleh Akang Rahman

Kemana langit berujung saat kita
menjelajahi cakrawalanya
Dan mengapa mata kita kian
berbinar menatap cakrawalanya

Di bawah siulet metari, dua
kelingking bertautan janji
Dan di beri nama kelingking
persahabatan
Dua gambar perawakan bocah kecil
bergembira bersama
Meniup dendelion sambil jongkok di
bukit rumput

Dua mata yang sama-sama berbinar
menatapi pergi tunas-tunas
dendelion, yang mengapung pada
angin sembai

Menari dan berputar-putar…
Saling bergandeng tangan
bersama…
di atas jutaan dendelion mekar,
lalu terpingkal polos saat terjatuh
bersama-samaan
Dan lagi-lagi diakhiri dua
kelingking yang saling bertautan di
bawah siulet mentari

Tawa dua anak yang mengiringi
tahun berganti, di musim sekolah
Mengiringi dua sahabat yang selalu
akrab sedari kanak-kanak
Saling berbagi kue…
Saling berbagi sedih…
Dan saling berbagi kesukaan

Di suatu sore, mereka berlarian di
sepanjang koridor sekolah
Bergembira bersama dunia mereka

Dan lagi-lagi sepasang kelingking
yang bertautan di balik siulet
mentari senja, mengiringi langka
pulang sekolah mereka
Waktupun berputar lagi, berpamitan
pada musim awal sekolah

Lalu berhenyut pada musim
kelulusan sekolah
Dua orang pemuda yang riang dan
jenaka, menatap haru noda coretan
kelulusan pada pakaian lama
mereka.

Mereka saling, mendekap, dan
memberi ucapan selamat untuk
menjejang kedewasaan masing-
masing
Meskipun kedua-duanya sama-
sama terharu dan riang
Tapi saat ini.. seorang dari mereka
akan pergi jauh dan takkan kembali.

Sempat berlama-lamaan mereka
tenggelam pada tangis yang di
sekap oleh lengan
Dan lelehan inguspun terdengar
menyuar saat di dengus.
Pada akhirnya kembali dua
kelingking persahabatan saling
bertautan sekali lagi, di bawah
siulet mentari…
Untuk terakhir kali, setelah yang
sekian kalinya

Kemudian sahabat berpisah saat itu
juga dan tak pernah bertemu lagi.

Tapi mereka tetap memberi
semangat melalui albun kelingking
sahabat, dan selogan mereka.

Sahabat adalah, dia yang selalu
mendapat bagian di secarik hati
mungil, meski tak ada
kehadirannya. Tapi selalu ada
makna persahabatannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar